BAB II
PEMBAHASAN
Letak Geogarfis Bangsa Arab
Kata Arab identik dengan
padang pasir dan tanah kering yang tidak ada air minum maupun tumbuhan. Kata ini telah dipakai
sejak zaman dahulu pada jazirah Arab. Kata itu juga dipakai untuk istilah bangsa yang mendiami
daerah itu dan menjadikanya sebagai tanah airnya.
Negeri Arab atau biasa juga dikenal dengan Jaziratul
Arab/Semenanjung Arab, adalah satu semenanjung yang terbesar di dunia ini.
Adapun luasnya kira-kira 1000 x 1000 x 1 km2
(sepertiga luas Eropa). Sedangkan letaknya di sebelah barat daya Benua Asia.
Jadi jelasnya, semenanjung itu dibatasi oleh 3 (tiga) perairan dan 2 (dua)
gurun pasir, yang meliputi:
1. Sebelah Utara dibatasi oleh Gurun
Irak dan Gurun Syam;
2. Sebelah Selatan dibatasi oleh
Samudera Hindi;
3. Sebelah Barat dibatasi oleh Laut
Merah; dan
4. Sebelah Timur dibatasi oleh Teluk
Persi.
Noeldeke menyebut negeri itu dengan Sahara atau
padang pasir; sebab negerinya diliputi oleh sahara (gurun). Menurutnya,
kata Arab sudah tercantum dalam kitab-kitab Yunani.
Meskipun negeri itu dikatakan sahara, namun bukanlah
berarti bahwa semua negerinya terdiri dari sahara. Bahkan kalau dilihat,
saharanya hanya terletak di tengah-tengah Jazirah saja, yang mempunyai
sifat-sifat yang berbeda. Adapun sahara yang terkenal ialah:
1. Sahara Langit (Nufud);
2. Sahara Selatan;
3. Sahara Heart (Batu Hitam).
Kebanyakan para ahli dalam membagi wilayah tersebut berbeda
pendapat. Ada yang mengatakan negeri itu dibagi menjadi dua, tiga, bahkan ada yang
membaginya menjadi lima bagian, bahkan ada yang membaginya sembilan bahagian.
Adapun yang membaginya menjadi dua bahagian mengatakan, bahwa Jazirah Arab itu
terbagi atas bagian tengah dan tepi. Bagian tengah terdiri dari tanah
pegunungan yang jarang mendapatkan air hujan. Penduduknya sedikit sekali;
terdiri dari kaum pengembara yang hidupnya selalu berpindah-pindah tempat
menuruti turunnya hujan dan mencari padang-padang yang ditumbuhi rumput sebagai
tempat menggembala ternak mereka. Bagian tengah ini, terbagi juga menjadi dua
bagian; bagian utara disebut Nejed dan bagian selatan disebut al-Ahqaf.
Bagian selatan ini penduduknya amat sedikit, oleh karenanya bahagian itu
dikenal dengan nama ar-Rub’ul-Khali. Selanjutnya bagian tepi,
merupakan sebuah pita kecil yang melingkari jazirah itu. Pada pertemuan Laut
Merah dan Laut India, pita itu agak lebar. Jazirah Arab bagian tepi ini, hujan
turun dengan teratur. Oleh karena itu, penduduknya hidupnya tidak mengembara, melainkan
menetap di tempat tinggalnya. Mereka mendirikan kota-kota dan
kerajaan-kerajaan, dan sempat pula membina berbagai ragam kebudayaan, sehingga
mereka disebut Ahlul-Hadlarah. Pada bagian tepi itu terdapat kota-kota
dan kerajaan-kerajaan, seperti: al-Ahsha (Bahrain), Oman, Mahrah, Hadlramaut,
Yaman dan Hijaz. Bahkan di bahagian tepi di sebelah utara pernah berdiri Kerajaan
Hirah dan Kerajaan Ghasasinah.
Sedangkan pembagian yang tiga meliputi:
1. Arabia Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletak
di sebelah barat-daya lembah Syam;
2. Arabia Desrta, yaitu daerah Syam itu sendiri;
3. Arabia Felix, yaitu negeri Yaman (Bumi Hijau)
Adapun pembahagian yang lima, meliputi:
1. Tihamah.
Secara bahasa, kata Tihamah berarti sangat panas.
Dikatakan demikian, karena udara di situ betul-betul sangat panas. Bahkan
tumbuh-tumbuhan pun tidak ada sama sekali, karena jarang turun hujan. Adapun
letaknya di sebelah barat Hijaz. Nama lain bagi Tihamah adalah Ghur yang
artinya dataran rendah/gurun.
2. Hijaz.
Secara bahasa, Hijaz berarti penghambat/tirai. Daerah
ini semata-mata terdiri dari bukit barisan yang memanjang dari sebelah utara
Yaman sampai ke Dataran Syam. Di sini udaranya sangat panas. Jarang sekali
turun hujan, dan kalau turun hujan, maka terjadilah banjir yang airnya begitu
derasnya mengalir ke laut, karena di situ terdapat lembah-lembah yang begitu
banyak, sehingga tanahnya tandus. Kota-kotanya yang terkenal ialah: Mekah,
Yatsrib (Madinah) dan Thaif.
Dinamakan Hijaz, yang berarti penghambat; sebab daerah
tersebut menghambat tanah rendah Tihamah dengan dataran tinggi Nejed.
3. Nejed.
Secara bahasa, Nejed berarti tinggi. Maksudnya,
daerah ini merupakan dataran tinggi yang terletak di sebelah timur Hijaz. Di
sini, tidak ada lembah ataupun tanah subur, walaupun di balik itu, udaranya
nyaman. Pemandangannya pun indah, terutama pada musim bunga karena daerahnya
diliputi oleh rumput-rumput hijau. Begitu pula pohon-pohonnya yang rindang
serta bunga-bunganya yang beraneka ragam.
4. Arudi.
Secara bahasa, Arudi berarti terhampar. Maksudnya,
daerah itu terhampar antara Nejed, Irak dan Yaman. Negeri-negerinya ialah: Yamamah
dan Bahrain.
5. Yaman.
Secara bahasa, kata Yumn, yang berarti berkat, sebab
daerah ini penuh dengan berkat dari Tuhan. Wilayah ini terletak di sebelah
selatan Nejed sampai ke tepi pantai Lautan Hindi; ke timur memanjang sampai ke
Oman.
Di sini tanahnya rendah, udaranya sedang dan banyak turun
hujan. Oleh karena itu, tanahnya subur dan merupakan pusat air, sehingga
sudahlah wajar jika banyak penduduk yang bermukim di situ. Mereka membuat
rumah-rumah dari batu serta membuat bendungan-bendungan untuk penampungan
air.Wilayah ini, oleh bangsa Rumawi disebut dengan Arabia Felix (Tanah
Arab yang mulia).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Letak geografis jazirah Arab Sebelah barat jazirah Arab dibatasi dengan laut Arab dan gurun Sinai. Sebelah
timur menghadap
ke teluk Arab dengan laut Hindia. Di sebelah utara dibatasi dengan
Syam dan
sebagian berbatasan dengan Irak, meski selisih pendapat mengenai batas-batas jazirah Arab sekitar 1.000.000 mil hingga 1.300.000
persegi. Kebanyakan
para ahli dalam membagi wilayah tersebut berbeda pendapat. Ada yang mengatakan
negeri itu dibagi menjadi dua, tiga, bahkan ada yang membaginya menjadi lima
bahagian, bahkan ada yang membaginya sembilan bahagian
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Supriyadi, 2008,Sejarah Peradaban
Islam, Bandung: Pustaka Setia
Mufrodi,Ali ,1997,Islam di kawasan
Kebudayaan Arab, Jakrta : Logos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar